FACTS ABOUT INTELIJEN INDONESIA REVEALED

Facts About intelijen indonesia Revealed

Facts About intelijen indonesia Revealed

Blog Article

Pelibatan BIN dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat atau menciptakan vaksin sama sekali tidak mencerminkan agenda reformasi intelijen yang selama ini belum menunjukan progresivitas.

Period pertama adalah masa intelijen perjuangan sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada periode ini, tujuan utama intelijen adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintahan pada masa itu, termasuk Presiden Soekarno, mengenai gerak-gerik penjajah yang berusaha kembali menduduki Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 1945.

Kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh Kominda merupakan faktor sangat penting dalam menghimpun informasi. Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi secara dini segala bentuk kerawanan di daerah, termasuk terorisme.

Komunitas masyarakat sipil sejak reformasi terus mendorong pentingnya penataan intelijen negara yang transparan dan lepas dari intervensi politik.

International foundations are obliged to obtain Govt permits, particularly a principle permit and operational allow. An operational permit can only be obtained if the theory permit is granted. (Posting 44) The theory permit is issued because of the Ministry of Foreign Affairs determined by considerations of your Permit Issuance Group, which shall be founded from the Ministry of International Affairs. To get a theory permit, the overseas foundation will have to satisfy least needs: that it had been recognized in a country which includes diplomatic relations with Indonesia and that its governing theory, needs and functions are usually not-for-financial gain.

Begitupun lemahnya koordinasi komunitas intelijen dalam mengantisipias potensi ancaman ekonomi utamanya saat ini berupa penyelundupan,

Hal ini mengharuskan untuk memperbaiki proses rekrutmen dan informasi lebih lanjut penempatan personel, serta hingga transformasi budaya intelijen agar lebih profesional. Selain itu, juga penting untuk memperkuat mekanisme pengawasan terhadap lembaga intelijen.

Legislation No. seventeen of 2013 stipulates that overseas CSOs can only be setup as foundations, not associations or societal businesses without the need of lawful entity status. The Regulation contains a Particular category of “societal businesses recognized by foreign citizens” (Chapter 13 of Regulation No.

Ketidaktegasan dan deferensiasi tugas dan wewenang di antara komunitas intelijen tersebut menimbulkan konflik kepentingan yang mengarah pada tindakan kekerasan antara sesama lembaga.

In 1950-1958, military intelligence nonetheless dominated the operational routines on the intelligence companies, While they weren't directed to confront a particular external threat. This politicization course of action began in early 1952 once the Chief of Personnel in the Armed Forces TB Simatupang formed BISAP being an intelligence company to aid his Office environment plus the Protection Ministry. However, resulting from its structural marginal posture and constrained resources and resources, BISAP couldn't do much and was dissolved in the following year.[16]

Namun langkah intelijen untuk melindungi atau menyelamatkan masyarakat, kerap kali tidak mendapat apresiasi yang layak. Bahkan masyarakat seakan tengah dijangkiti oleh sindrom ketakutan terhadap intelijen. Bahkan sebagian besar wakil rakyat juga demikian.[fourteen]

Konflik kekerasan komunal merupakan konflik yang terjadi antara dua kelompok atau satu kelompok masyarakat diserang oleh kelompok lain, pengelompokan komunal bisa berdasarkan etnis, agama, kelas sosial, afiliasi politik atau hanya sekedar perbedaan kampung.

Tak hanya itu, kemajuan teknologi intelijen juga menimbulkan perhatian. Diyauddin mengingatkan bahwa ketergantungan pada teknologi luar negeri dalam sistem intelijen nasional dapat membawa risiko keamanan yang serius.

Reformasi Intelijen Indonesia saat ini dihadapkan pada dua tantangan utama yang harus segera diselesaikan, yaitu manajemen sumber daya manusia dan mekanisme pengawasan.

Report this page